Senin, 28 November 2011


sob, ente heran ga sih, kenapa anak muda pada zaman sekarang ini banyak yang begitu mudah menyerahkan keperawanannya.

penyebab cewek kehilangan keperawanannya sebenarnya ada beberapa sebab dasar kenapa banyak anak perempuan melakukan hubungan seks di luar pranikah :




1. Haruskah Membuktikan True Love Lewat Making Love? Mereka yang melakukan aktivitas pacaran, memberikan alasan bahwa seks sebelum nikah (sex before marriage) adalah bukti cinta sejati. Logika mereka, yang namanya cinta itu butuh pengorbanan. Nah, kalau wanita yang diajak pacaran, maka ia harus mau berkorban. Apa bentuk pengorbanannya? Tak lain dan tak bukan adalah mengorbankan kesucian (keprawanan) mereka. Naudzu billah.
Tentu ini adalah alasan yang dibuat-buat untuk memperturutkan hawa nafsu rendahan. Yang benar adalah bila seseorang cinta pada seseorang pasti ia akan berusaha memberikan kebaikan kepada orang yang dicintainya dan tak rela bila kekasihnya terjerumus dalam kesengsaraan.

2. budaya kita sekarang sudah berubah akibat tayangan televisi yang kebablasan, tersebarnya video porno di hp, sehingga anak-anak sekarang melupakan budaya orangtua yang sangat tabu masalah seks. akibatnya s3x bagi kawula muda dianggap hal yang trendy dan gaya hidup keren.

3. agama yang lemah karena kurang didikan serta pengawasan orangtua sehingga banyak yang atheis tidak takut akan dosa dan hukuman Allah di akhirat.

4. hukum di indonesia kurang membuat takut pria hidung belang, wanita nakal dan orang biasa-biasa saja yang mau zina. padahal zina itu dilarang agama dengan hukuman agama yang sangat berat.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’: 32).
 seks bebas sama saja dengan penyakit masyarakat dan senjata biologis pemusnah masal dari penyakit menulas seksual (pms). pemerintah terkesat tutup mata masalah ini.

5. sekolah banyak yang kurang peduli dengan hal ini terutama di kota-kota besar seks bebas. para siswa dibiarkan, kok kota besar di pelosok desa aja sekarang sudah merajalela. terlibat budaya yang berbahaya bagi masa depan mereka tanpa ada solusi yang tepat bagaimana menghentikannya.

6. banyak pria hidung belang dan germo/mucikari yang mencari mangsa baru dengan berbagai cara tanpa tanpa banyak ditindak oleh aparat kepolisian. hukuman bagi mereka pun sangat rendah walaupun telah merengut masa depan banyak perempuan.

7. perekonomian yang tidak berkembang signifikan dan merata sehingga banyak perempuan yang mencari jalan pintas untuk mendapat uang banyak dengan cara yang mudah yaitu menjual diri menjadi pekerja seks komersial (psk) alias wanita tuna susila (wts). seharusnya abg-abg yang ingin bekerja diberi lapangan pekerjaan namun yang sudah dewasa pun banyak yang menganggur dan miskin. pemerintah, investor dan orang kreatif inovatif punya andil besar dalam memakmurkan suatu wilayah. banyak yang kepepet butuh uang akhirnya coba-coba jual diri.

Naudzu billah.

Doa Adalah Ibadah Dan Sumber Kemuliaan Sejati



Dalam sebuah hadis Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan bahwa doa merupakan ibadah. Lalu beliau mengutip sebuah ayat dari Al-Qur’an yang menggambarkan bahwa doa merupakan perintah Allah. Allah juga berfirman bahwa orang yang menyombongkan diri dengan tidak menyembah Allah alias tidak beribadah kepada Allah, maka tempatnya di neraka. (QS Al-Mu’min ayat 60)



Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Do’a itu adalah ibadah.” Kemudian beliau membaca: Rabbmu berfirman:"Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (HR Tirmidzi 3294)

Betapapun banyaknya kebaikan seseorang bila tidak diiringi dengan kerendahan hati untuk memohon dan merasa butuh kepada Allah melalui doa, maka orang itu tidak akan memperoleh ganjaran atas segenap kebaikannya tersebut. Demikian diriwayatkan oleh istri Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam, Aisyah radhiyallahu ’anha.

Berkata Aisyah: “Ya Rasulullah, di masa jahiliyyah Ibnu Jud’an menyambung tali silaturrahim dan memberi makan kepada orang miskin. Apakah hal itu dapat memberikan manfaat bagi dirinya?” Nabi menjawab: “Semua itu tidak akan memberikan manfaat baginya karena sesungguhnya dia tidak pernah seharipun berdoa: ”Ya Rabbku, ampunilah kesalahanku pada hari Kamat.” (HR Muslim 315)


Berdoa kepada Allah, saudaraku, merupakan perkara yang sangat penting dan sekaligus mulia. Orang yang rajin berdoa kepada Allah bukan berarti ia menjadi orang yang hina dan lemah. Benar, ia hina di hadapan yang Maha Mulia, Allah Subhaanahu wa Ta’aala. Benar, ia lemah di hadapan Yang Maha Perkasa, Allah Subhaanahu wa Ta’aala. Tetapi ia bukan orang yang hina dan lemah di hadapan manusia. Kenapa? Karena orang ini berarti sangat faham kedudukan dirinya yang sebenarnya di dunia ini. Ia sangat mengerti bahwa segala upaya manusia untuk tampil mulia dan kuat di hadapan manusia lainnya tidak akan pernah tercapai bila ia justru menghadapkan wajahnya kepada segenap kemuliaan dan kekuatan palsu dunia ini. Hanya dengan menghadapkan wajah kepada Allah sematalah seseorang bakal meraih kemuliaan sejati.

Tidak mungkin seseorang menjadi mulia dan kuat dengan bersibuk-sibuk mengejar harta dan kekayaan dengan asumsi bahwa bila ia sudah kaya dan banyak harta maka ia akan menjadi manusia mulia dan kuat. Tidak mungkin seseorang menjadi mulia dan kuat dengan pontang-panting mengejar jabatan dan kekuasaan dengan asumsi bahwa bila ia sudah menjadi pejabat dan berkuasa maka ia akan menjadi manusia mulia dan kuat. Tidak mungkin seseorang menjadi mulia dan kuat dengan jungkir-balik mengejar popularitas dan ketenaran dengan asumsi bahwa bila dirinya telah menjadi populer atau menjadi seorang selebritis maka ia akan menjadi manusia mulia dan kuat.

Saudaraku, sumber kemuliaan seseorang terletak pada kerajinan dan kesungguhannya berdoa dan bermunajat kepada ilahi Rabbi. Bahkan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan kegiatan berdoa sebagai perkara yang paling mulia di sisi Allah.



Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:”Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah daripada do’a.” (HR Ibnu Majah 3819)

Saudaraku, perlu diketahui pula bahwa bagi Allah adalah sangat mudah untuk mengabulkan doa seseorang . Tetapi ada syaratnya. Hendaklah si Muslim berdoa dalam keadaan hati yang hadir, hati yang bersungguh-sungguh mengharapkan ijabah (pengabulan) dari Allah dan tentunya hati yang tidak lalai. Semoga Allah senantiasa mendengarkan dan mengabulkan segenap doa kita yang isinya mendatangkan keridhaanNya. Amin







Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakinakan di-ijabah dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan menerima doa dari hati yang lalai dan main-main.” (HR Tirmidzi 3401)